Cari Blog Ini

Sabtu, 31 Maret 2012

Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC Yang Tersambung Jaringan

Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian jaringan yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan komputer yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala.

Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung jaringan dan kondisi jaringan dalam berkomunikasi data.

Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja secara normal.

Peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan beserta fungsinya masing-masing dalam jaringan tersebut adalah:

Komputer Sever

Fungsi komputer Server adalah sebagai pusat data sebagai pintu masuk ke dalam sistem jaringan dan berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server atau kedalam sistem jaringan tersebut.

Komputer workstation (client)

Komputer client berfungsi memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya.

HUB/switch

Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card).

Kartu jaringan NIC

Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun client berfungsi sebagai media untuk penghubung sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan

Kabel dan Konektor

Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung antara komputer client dengan komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.

Topologi fisik jaringan yang digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya adalah:

Topologi Bus atau Linier

Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node. Keuntungannya adalah biaya yang murah, instalasi sederhana. Tidak memerlukan Hub/Switch. Kerugiannya adalah karena sinyal 2 arah dengan satu kabel

kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data)sangat besar, jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti, pengecekan kabel yang putus akan memakan waktu yang lama karena harus dilakukan satu persatu.

Topologi Ring

Adalah topoligi fisik yang tertutup sehingga informasi dan data disalurkan dalam satu arah yang membentuh lingkaran tertutup sehingga mengesankan cincin tanpa ujung. Keuntungannya adalah: layout instalasi yang sederhana, Tidak memerlukan Hub/Switch, tidak terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).

Kerugiannya adalah: Jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti, pengecekan kabel yang putus akan memakan waktu yang lama karena harus dilakukan satu persatu.

Topologi Star

Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Keuntungan: jenis topologi ini mudah dikembangkan, jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain.

Kerugian: memerlukan biaya tambahan karena membutuhkan Hub/switch sebagai pusat node (node sentral)

Topologi Hybrid

Topologi Hybrid merupakan gabungan atau kombinasi dari dua atau lebih topologi jaringan lainnya. Topologi Hybrid sering juga disebut Tree topology.

Keuntungan dan keruguan adalah sama dengan jenis topologi yang digunakan dari masing-masing gabungan topologi tersebut.

Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan kesalahan

software. Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan yang sering dialami adalah pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan dan konektor yang sering terjadi adalah kabel terbuka (open), kabel short dan konektor longgar.

Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan setting dan konfigurasi jaringan pada komputer server maupun komputer client yang digunakan, jenis protokol yang dipakai jaringan dan workgroup yang digunakan.

Perbedaan antara HUB, Repeater, Bridge dan Router dalam jaringan adalah:

Hub adalah sebagai pembagi sinyal data dari Kartu Jaringan (Network Interface card) dan sekaligus untuk penguat sinyal dalam satu jaringan.

Repeater adalah penguat sinyal. Sinyal yang diterima dari segmen jaringan satu ke segmen jaringan yang lain yang diharapkan sinyal yang diterima akan sama kuatnya dengan sinyal yang dipancarkan.

Dengan pemasangan repeater ini diharapkan dapat memperluas dua buah jaringan komputer.

Bridge digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN dan mengirim atau menungkin paket data dari satu LAN ke LAN yang lain. Sebuah bridge menyediakan sambungan antar dua tipe LAN yang sama. Dengan pemasangan bridge dapat memperluas jaringan LAN, sehingga semua segmen yang saling berhubungan satu sama lainnya menjadi bagian dari LAN yang lebih besar Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang memungkinkan banyak jalur diantara keduanya. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehinga trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN dapat terisolasi dengan baik dari trafik yang dibangkitkan LAN lain.

IPX adalah jenis protokol jaringan dari Novell yang menghubungkan Novell Netware Client dan server. IPX merupakan datagram/protokol paket dan IPX bekerja pada layer network dari protokol

komunikasi dan merupakan tanpa sambungan (connectionless = tak memerlukan koneksi yang perlu disetup sebelum paket dikirim ke tujuannya).

TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang di buat untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Jaringan. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggungjawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. TCP (Transmission Control Protocol) mengatur assembly dari pesan atau file ke dalam paket-paket yang lebih kecil yang akan ditransmisikan dalam jaringan dan diterima oleh TCP tujuan yang akan mengasembly packets kedalam pesan yang sebenarnya. IP menangani alamat dari paket data dan menjamin paket data akan sampai ke tujuannya

Jaringan peer to peer adalah jaringan dimana setiap komputer dapat berfungsi sebagai server artinya user komputer yang ada dalam jaringan tersebut dapat menjadi seorang administrator. Dia dapat melakukan sharing sumber-sumber yang dia miliki: File, CDRom, Modem Printer dan Fax.

Keuntungan jaringan peer to peer

- Workstation bisa sebagai resource

- Server tidak tersentral (semua workstation (client) dapat sebagai server)

- Security ada pada setiap workstation (client)

- Mudah dan murah untuk Jaringan skala kecil.

Jaringan peer to server (client server) dimana sistem administrator ada pada file server. Sehingga semua komunikasi harus melewati server.

Keuntungan jaringan peer to server (client server) adalah:

- Pengaturan user yang masuk dalam jaringan dapat dideteksi oleh administrator.

- Data tersimpan secara terpusat pada server.

- Kewenangan adminstrator mutlak dalam jaringan.

Pengisolasian kerusakan dalam hardware yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur dapat mempermudah penyelesaian masalah jaringan yang dihadapi. Sistematis dan terstruktur memiliki maksud dilakukan secara berurutan dari penanganan kartu jaringan pengkabelan sampai instalasi softwarenya.

Isolasi permasalahan secara terjadi pada Instalasi software driver kartu jaringan dan setting konfigurasi jaringan, baik Pengalamatan TCP/IP meliputi IP Adress dan subnet mask serta workgroup yang digunakan.

Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Bus dilakukan step-by-step maksudnya dilakukan pengecekan satu persatu karena jaringan dengan topologi bus lebih rumit karena apabila tejadi jaringan yang down kita tidak dapat langsung mengetahui letak kerusakan jadi perlu dilakukan pengecekan satu persatu untuk menemukan sumber permasalahan tersebut. Pengaruh Jaringan apabila terjadi kerusakan atau pemasalahan seluruh jaringan akan lumpuh total atau tidak dapat berfungsi sama sekali.

Penanganan pengisola sian kerusakan pada jaringan dengan topologi Star lebih mudah karena apabila terjadi kerusakan pada salah satu komputer workstation maka hanya jaringan pada komputer tersebut yang bermasalah sehingga pengisolasian lebih mudah dan penanganan perbaikan jaringan juga lebih cepat. Isolasi kerusakan terhadap sistem jaringan dengan topologi star adalah tidak berpengaruh, karena seluruh komputer tersambung secara paralel. Sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu komputer maka hanya komputer tersebut yang bermasalah sedangkan komputer lainnya tetap dapat berfungsi.

Pada saat isolasi permasalahan secara software hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

  • Penginstallan driver kartu jaringan dengan sempurna, karena kartu tersebut mengkomunikasikan kartu jaringan dengan komputer. Apabila pengistalan tidak sempurna maka komputer tidak akan mengenal kartu jaringan tersebut sehingga kartu jaringan tidak dapat digunakan.

  • Konfigurasi kartu jaringan karena setting kartu jaringan mengkomunikasikan komputer dengan jaringan yang telah ada.

  • IP Address dan Subnet mask adalah alamat komputer kita karena apabila kita mengisi alamat tersebut dengan asal maka kita tidak dapat masuk dalam sistem jaringan maka perlu mengetahui nomor IP dan Subnet mask yang digunakan dalam jaringan untuk dapat bergabung dalam

  • jaringan tersebut.

  • Workgroup karena untuk masuk dalam jaringan harus mengetahui alamatnya kalau tidak mengetahui kelompok yang kita tuju maka kita juga tidak dapat masuk dalam kelompok tersebut walaupun nomor IP dan subnet mask kita sudah benar.

Minggu, 11 Maret 2012

PENGAMAN FLASHDISK

menemukannya?mengambilnya PASTI langsung mengembalikan flashdisk anda.....
TAU APA SEBABNYA?????????

KARENA FLASHDISK anda sudah mempunya code/password SAAT FLASHDISK anda di tancapkan ke komputer....
PENASARAN kan??????????
LANGSUNG ja silahkan ANDA download hanya dengan mengcopy LINK dan anda paste di browser!!!!!!!!

http://www.4shared.com/zip/jN6NEms1/pengaman_flahsdisk.html

MUDAH2AN dapat bermanfaat bagi smua orang

JANGAN LUPA LIKE THIS YAHHHH GAN!!!!!!!!!!!!!!!!

Selasa, 14 Februari 2012

LANJUTAN TUGAS FISIKA

2) Rangkaian Induktif Murni

Rangkaian induktif murni hanya memiliki induktansi L, seperti

pada gambar 6. Untuk fasor Im mendatar dengan sudut fase ? t,

diperoleh fasor Vm dengan sudut fase (? t + 90o) seperti ditunjukkan

pada gambar 7 Jadi pada rangkaian induktif murni, tegangan


mendahului arus sebesar 90o atau

?

rad, atau arus terlambat terhadap tegangan sebesar 90o.

Jika i = Im sin ? t maka V = Vm sin (? t + 90o)

Jika V = Vm sin ? t maka i = Im sin (? t 90o)

3) Rangkaian kapasitif murni

Rangkaian kapasitif murni hanya memiliki kapasitansi C, sepereti

pada gambar 8 Untuk fasor vm dengan sudut fase (? t 90o). Jadi, pada

rangkaian kapasitif murni, tegangan terlambat 90o ( ?2 ) terhadap arus

atau arus mendahului 90o ( ?2 ) terhadap tegangan.

Hambatan R tidak dipengaruhi oleh frekuensi arus bolak-balik, tetapi XL

dan XC dipengaruhi oleh frekuensi ac.

Diagram fasor, R, XL, dan Xc dengan acuan fasor i dalam arah mendatar

4) Rangkaian RLC secara Seri

Yang dimaksud rangkaian RLC secara seri ialah rangkaian dari

hambatan murni (R) induktor (L) dan kapasitor (C) yang ketiganya

dihubungkan secara seri

Karena R, L dan C dirangkaikan secara seri, maka arus yang melalui

ketiga penghambat tersebut mempunyai besar, arah dan fase yang

sama.

5) Rangkaian pararel

Jika beberapa hambatan masing-masing ujungnya dihubungpkan

pada titik yang sama dalam suatu rangkaian, hambatan-hambatan

tersebut dirangkaikan secara pararel. Pada rangkaian pararel antara setiap

ujung-ujung setiap penghambat mempunyai beda tegangan yg sama baik

besar, arah maupun fasenya. Jika arus ditulis dalam bentuk bilangan

kompleks, maka arus total (It) pada rangkaian pararel sama dengna

jumlah arus, dari masing-masing penghambat.

Admitansi dinyatakan dalam satuan ampere/volt atau mho (kebalikan dari

ohm). Persamaan admitansi untuk rangkaian pararel.

Yt = Y1 + Y2 + Y3.................................................................. (2.18)

Jadi pada rangkaian pararel, admitansi total (Yt), sama dengan jumlah

admitansi-admitansi yang dirangkai secara pararel.

Dalam sistem bilangan kompleks, impedansi mempunyai dua komponen,

masing-masing pada sumbu khayal dan pada sumbu nyata. Komponen

impedansi pada sumbu khayal disebut reaktansi (X = XL XC) dan

resistansi (R). Hubungan antara reaktansi dan resistansi dinyatakan oleh

persamaan:

Z = R + j (XL XC) = R + jX

Untuk admitansi, komponen pada sumbu khayal disebut sukseptansi (b)

dan komponen pada sumbu nyata disebut konduktansi (g). Hubungan

antara sukseptansi dan konduktansi dinyatakan oleh persamaan:

Y = g + jb

6) Rangkaian campuran seri dan pararel

Pada umumnya akan lebih banyak dijumpai suatu rangkaian yang

bersifat campuran, yaitu gabungan rangkaian pararel. Rangkaian

campuran yang sederhana dapat berupa seri dari beberapa pararel atau

pararel dari beberapa seri. Rangkaian campuran yang sederhana dapat

diselesaikan dengan rumus-rumus rangkaian seri dan rangkaian pararel

secara terpadu.

7) Transformasi delta ? Wye

Ada rangkaian-rangkaian tertentu yang tidak dapat diselesaikan

dengan metode seri-pararel secara langsung.

Rangkaian seperti gambar16 dapat diselesaikan dengan seri-pararel

setelah bentuknya diubah dengan transformasi ? ? Y. Sedang

rangkaian di bawah ini, perlu diubah dengan transformasi Y ? ?

Rangkaian bentuk ? dengan impedansi Z1, Z2, dan Z3 ditransformasikan

menjadi bentuk Y yang teridri dari impedansi Za, Zb, dan Zc.

Hubungan antara Za, Zb, dan Zc dengan Z1, Z2, dan Z3, dicari atas

dasar, impedansi antara A dan B pada bentuk ? dan Y sama besar.

Demikian juga untuk impedansi antara AC dan BC.

Pada rangkaian ? , arus dari A ke B melalui impedansi Z1 serta Z2 dan

Z3. Sedang pada bentuk Y arus dari A ke B hanya melalui satu jalan

dengan impedansi seri Za dan Zb.

Pada bentuk ? , impedansi antara A dan B,

8) Daya pada rangkaian arus bolak-balik

1. Daya rata-rata (P) adalah jumlah daya sesaat dalam suatu selang

waktu dibagi dengan waktunya. Jika daya sesaat dinyatakan dengan

(P), maka daya rata-rata (P) untuk selang waktu satu periode (T),

Di mana V dan I menyatakan tegangan dan arus sesaat.

Misalkan pada suatu rangkaian antara arus dan tegangan berbeda

fase ?, dimana V mendahului I,

Daya rata-rata,

P = VI cos ?

P = daya rata-rata

VI = daya semu (apparent power)

cos ? = faktor daya (power faktor = Pf)

V & I = tegangan dan arus efektif

? = sudut fase antara V dan I

2. Daya kompleks (s) adalah perkalian tegangan (V) dan konjugate arus

(I).

Misalkan beda fase antara tegangan (V) dan arus (I) = ?. Jika I =

I ? ? maka V = V ? ? ? ? , dan konjugate dari arus, I = I ? ? ?

S = V.I* = (V ? ? + ?) x (I ? -? )

= V I ? ?

S = VI cos ? + j VI sin?………………………..…………………..(2.26)

Komponen daya kompleks pada sumbu nyata disebut daya aktif (P).

Sedang komponen daya kompleks pada sumbu khayal disebut daya

reaktif (Q).

Jadi daya kompleks,

S = VI* = V I ? ?

= VI cos? + j VI sin?

S = P + j Q.....………………………………………………………..

S = daya kompleks


S = daya semu =


P 2 ? Q 2


= V I ? ZI2 ?


V 2

Z


……………………………………….…………..(2.28)


P = daya aktif = daya nyata = daya rata-rata

= VI cos ? …………………………………………...…….………...(2.29)

cos ? = faktor daya (Pf)

Q = daya reaktif

= VI sin ?……………………………………….………………………..(2.30)

sin ? = faktor reaktif.

3. Satuan daya

a. Daya semu,

S = VI volt –ampere (VA) atau kilo volt ampere (KVA)

b. Daya rata-rata,

P = VI cos ? watt atau kilo watt (KW)

c. Daya reaktif

Q = VI sin ? volt-ampere-reaktif (VAR)

d. Hubungan antara satuan KVA, KW dan KVAR

Z1 = ? Z6 = 6 j3 ?

Z2 = 2 - j3 ? Z7 = 8 j6 ?

Z3 = 0 + j6 ? Z8 = 4 j4 ?

Z4 = 2 + 10? Z9 = 0 + j2 ?

Z5 = 5 j12 ? Z10 = 1 + j7 ?

VAB = 15 ? 0

BAB IV. PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes

praktik untuk menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda

dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini,

maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.

Mintalah pada guru/instruktur untuk melakukan uji kompetensi

dengan sistem penilaian yang dilakukan secara langsung oleh asosiasi profesi

yang berkompeten apabila anda telah menyelesaikan suatu kompetensi

tertentu. Atau apabila anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap

modul, maka hasil yang berupa nilai dari guru/instruktur atau berupa

portofolio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi oleh asosiasi profesi.

Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar

pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat anda berhak

mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi.

DAFTAR PUSTAKA

Paseno, 1986. Arus Rangga. Jakarta, Indonesia: Karunika.

Soetarmo, 1979. FISIKA 3 SMA kelas 3 semester lima & enam. Surakarta,

Indonesia: Widya duta.

Millman dan Halkias, 1986. Elektronika Terpadu. Jakarta, Indonesia:

Erlangga.

Sutrisno, 1990. Listrik Magnet. Bandung, Indonesia: ITB Bandung.